Saat itu media hiburan masih jarang belum sebanyak sekarang shg anak
anak sepulang sekolah sering pergi main keluar, acara TV aja cuma TVRI
itupun mulai siarannya sekitar jam 5 sore dan tidak semua rumah memiliki
TV shg merupakan hiburan istimewa suasana ramai nonton bareng para
tetangga tapi jika aki listriknya mati terpaksa bubar. Seperti biasa
sepulang sekolah langsung pergi main bareng temen-temen, rencananya mau
mencari buah jambu monyet/ jambu mete untuk dimakan bersama dibuat lotis
atau rujak.

Karena pohonnya tidak berbuah maka mencari ketempat lain naik rakit
batang pohon pisang untuk menyeberangi sungai menuju perbukitan hingga
tak terasa cukup jauh dari perkampungan memang cukup beresiko tapi yang
ada dipikiran bocah yang penting senang. Dalam perjalanan mencari buah
mete, rombongan menemukan area berbahaya berupa pasir hisap, apabila
tidak hati-hati menginjaknya bisa tenggelam didalamnya seperti dalam
film2, karena penasaran ingin tahu seberapa dalam bisa menghisap
salahsatu temen mencoba memasukkan kayu yg disambung memanjang lalu
menancapkan ke area tsb ternyata sangat dalam tidak bisa mencapai
dasarnya. kemudian perjalanan diteruskan jalan kaki hingga pada suatu
tempat rombongan menemukan sebuah batu nisan makam kuno tertutup
pepohonan dan ilalang kayaknya bertuliskan aksara Jawa kuno yg tidak
dimengerti mungkin dari era kerajaan Mataram (lokasinya jauh terpencil
daerah hutan perbukitan: udah lupa nih). Karena udah mulai sore takut
kemalaman dicari ortu akhirnya rombongan bergegas segera pulang agar
tidak bikin ortu khawatir.
Sumber ilustrasi: kfk.Kompas.com
jomkawin.tripod.com
ingintau2.blogspot.com
jelajah-nesia.blogspot.com
Iya mungkin makam itu peninggalan kerajaan ya Sob? ^^
BalasHapus@Wahyu
HapusYa bisa jadi, ada tulisan kuno kayak dlm film2 silat jadul ttg pendekar yg bertapa mengasingkan diri shg keberadaannya tidak diketahui,di daerahku banyak goa-goa alami yg blm ter ekpose ke media. Sayang jembatan kayu terdekat utk ke daerah perbukitan udah putus hanyut saat banjir besar beberapa tahun yg lalu hingga kini tidak ada perbaikan.
@Harum
HapusKalo masalah tsb aku kurang tahu, makam tsb ditemukan scr tidak sengaja mau dilaporkan ke dinas purbakala jg percuma sebab lokasinya pun udah lupa karena jalannya asal blusukan menerobos ilalang shg gak ada akses jalan.